Fiuuhh, kangen juga nulis entry di blog setelah sekian lama absen. The first weeks of March definitely have been busy.
3 Maret: menginjakkan kaki ke Jepang lagi, kecapean jadinya pas sampe di kaikan sekitar jam 9an pagi, tepar ampe sore tanpa makan siang. Untungnya pas malem, ada yang berbaek hati memberi makan orang yang papa ini... hehe.. ごちそうさま~美味しかったし。。。
4 Maret: beres2 barang karena mau pindahan, tenkyu banget buat para elves baek hati yang ramah dan tidak sombong serta rajin menabung (??) yang sudah datang dan membantu... 皆、大好き~ Without you guys, i would be lost, spending most of the day only staring at all the stuffs in my room without doing nothing... man, I really hate packing activities!
5 Maret: hari pengangkutan barang2 ke Ogikubo. Sepanjang perjalanan diceramahi si bapak Akabou dengan ketidakpuasannya terhadap berbagai klien yang pernah dia bantu. Beberapa nama yang sepertinya kukenal pun bermunculan, sebagai contoh klien yang baik dan buruk. "Baik, Pak! Nggak, Pak!" adalah jawaban paling aman for the entire conversation... Serasa lagi diomelin kepala sekolah dehhhh... hehehehe... Hari ini dibantu lagi ama para elves, 本当に助かったよ、皆!大感謝! Anty juga masak enak, jadinya rasa capek agak terlupakan, thanks, roomie!
6 Maret: balik ke kaikan buat general cleaning ^.^ untungggggg aja, lumayan sering bersihin kamar (deuuu... ngaku2, hahahaha), jadinya operasi pembersihan hanya memakan waktu sekitar 2 jaman. Dan hasilnya: **CLINGGGG** iklan krim pembersihnya Ulfa aja kalah dehhh... (berlebihan). Pokoknya si Bapak yang sangat kibishii dan tiap hari bermuka asem itu ampe memuji, "Good job!" katanya .
7 Maret: Sejak sehari sebelumnya dah coba jalan ke beberapa recycle shop bareng Anty, tapi belum ketemu yang menggoyahkan hati. Ehhh, hari ini kakaknya Yamazaki Sensei dateng menjenguk rumah dan pas ditanya alamat recycle shop yang dia tahu bagus, dia malah ngajakin langsung ke sana detik itu juga. Kaget sihhh, tapi seneng juga (pake gaya ngomong ala iklan Dove *apa seeeh, Din?*), jadinya hari itu manut pergi. Alhamdulillah, ketemu meja belajar yang sreg (cieee... yang mau belajar).
8 Maret: Diriku ditinggal sendirian, ditinggal pulkam Anty, untuk mengisi kekosongan kalbu, diriku pergi lagi ke NEWS recycle shop itu. Ehhh, dapet tempat tidur dan coat hanger deh...
Anyway, supaya entry ini gak jadi diari beneran, to cut the story short, I have been shopping for home stuffs ever since. Dan agak kecanduan jadinya. Serem juga kalo dipikir, betapa definisi kenyamanan buat seseorang bisa berkembang secepat itu.
Maksudnya? Begini lhoo...
Contoh: I was going to settle with simple layers of futon dan meja kecil buat belajar sambil duduk di bawah. Tapi ternyata setelah terbiasa di kaikan, selama setahun tidur di bed dan belajar di meja belajar, ada sesuatu yang kurang kalau kebutuhan2 (yang sebenarnya sekunder) itu tidak terpenuhi. Trus... astagah!! Didn't notice this before, tapi ternyata diriku sangat suka benda2 kecil buat menghias ruangan... Dan terbelilah segala korden, taplak renda, keranjang/mangkok kecil buat penghias ruangan, yang kalo dipikir2, "Taelaaa, gaya bener sih lo, Din. Gak penting kaleee..."
Jadi entry ini adalah semacam pengakuan dosa betapa diriku sudah menjadi budak budaya konsumtif! Hiks hiks... jangan2 emang dah jadi borjuis . Apakah normal membiarkan diri mengikuti preferensi2 (kecil) itu? Sebenarnya sejauh mana kita boleh pergi atas nama kenyamanan?
**Planning on going to Seiyu (again) tomorrow, to buy lace curtain pole while writing...
No comments:
Post a Comment